SEJARAH BALA KESELAMATAN ( THE SALVATION ARMY )
Di mulai oleh WILLIAM BOOTH yang lahir pada 10 April 1829 di Kota
HOTTINGHAM INGGRIS.
Sejak berusia 15 tahun William Booth bertobat dan terpanggil untuk
mencari orang-orang miskin yang tidak mampu ke gerja, kemudian menjadi
pengkhotbah setempat di gereja Methodis.
William Booth mengenal Catherine Mumford yang lahir di kota
Ashbourne London pada 17 Januari 1829, pada usia 12 tahun dia sudah menbaca
Alkitab Kejadian sampai Wahyu sebanyak 8 kali.
William dan Cathrine menikah di London pada tanggal 16 Juni 1855,
keduanya berjanji menyerahkan diri sepenuhnya bagi pekerjaan Tuhan.
Bertahun-tahun pelayanan yang dilakukan adalah melayani orang
miskin dan berkhotbah bagi mereka sampai
satu ketika :
Juli 1865 William merasa perlu membentuk perkumpulan yang diberi
nama :
“The East London Mission”( Utusan Injil London Timur ).
2 juli 1865, kemudian diperingati sebagai hari lahir Bala
Keselamatan.
Ketika pelayanan semakin meluas ke seluruh kota, nama perkumpulan diganti dengan nama
“The Christian Mission”( Utusan Injil Kristen ).
Pada tahun 1878, perkumpulan The Christian Mission berganti dengan
nama menjadi “The Salvation Army” ( Bala Keselamatan ) .
Bala keselamatn atau perkumpulan ini menggunakan seragam khusus
dan bendera warna merah kuning dan biru dengan tulisan ditengah “Darah dan
Api”.
Keanggotaannya disebut Pengikut, Rekrut dan prajurit, mereka
dilatih dan diperlengkapi dalam menjalankan tugas.
Perjuangannya melawan dosa dan kejahatan. Tugas mereka pergi
mencari jiwa-jiwa yang terhilang.
Bala keselamatan adalah sebuah organisasi internasional yang
bernama
“ The Salvation Army “ .
Secara Internasional melayani di 126 negara di Indonesia sejak
tahun 1894,melayani di 20 provinsi.
Bala keselamatan melaksanakan kegiatan kemanusiaan melalui bidang
pelayanan.
Bidang sosial, Rohani , Medis dan Pendidikan.
Penyebaran ke negara lain
Sejak tahun 1871 pergeraan ini menyebar ke benua
Amerika,Australia,Kanada,Jerman,Afrika,dll.
Perluasan pelayanan di kepulauan hindia belanda ( sebutan bagi
indonesia waktu itu).
Di tahun 1894,Ensign adolf Van Emmerik (belum opsir) ,mengunjungi
London dan menghadap Jenderal untuk membuka pelayanan Bala Keselamatandi Hindia
Belanda ( Indonesia).
Jenderal William Booth mengutus staf Kapten Jacob Gerrit Brouwer,pada bulan oktober
1894 berangkat dari Amsterdam dan tiba di tanjung periuk batavia tanggal 24
november 1894 selanjutnya ke jawa tengah.
Pekerjaa Bala Keselamatan Indonesia dimulai di Sapuran,Jawa Tengah
,pada tanggal 24 November 1894, oleh dua orang Opsir perintis yang bernama
Adolf Van Emmerik dan Jacob Brouwer. Tanggal 24 november 1893 kemudian menjadi
sebagai hari berdirinya Bala Keselamatan di Indoneisa,diperingati setiap tahun
sampai saat ini.
Sejarah BALA KESELAMATAN DI INDONESIA dirintis JACOB G.BROUWER
Pada tahun 1902,terjadi bencana banjir yang melanda kota-kota di
jawa tengah Semarang, ketika itu menjadi tempat pengungsian para korban.
Pemerintah meminta agar Bala Keselamatan membantu para korban
untuk ditampung di perumahan Bala Keselamatan.
Itulah awal dari pelayanan sosial Bala Keselamatan di Indonesia,
kemudian meluas hinga masa kini.
Tahun-tahun pelayanan Bala Keselamatan di Indoneisa
Kapten dan nyonya K.Loois dan kapten dan nyonya. CH. Jensen ,
pelaku sejahterah Bala Keselamatan di Sulawesi Tengah
Pada tanggal 15 september 1913, Ensign Ch.Jensen dan H.Loois tiba
di Sulawesi Tengah ,Charles menuju Rowiga dan Loois ke Kulawi, mereka adalah
perintis Bala Keselamatan. Pelayanan selanjutnya dilakukan oleh Lt.kolonel
Leonard Woodward ke desa Kantewu tempat kedudukan kepala suku “tama Gempo” yang
berpengaruh di posisir sungai lariang dan sungai karangana dari kalamanta
sampai ke tobaku.
Dikantewu woodward menaklukan kepala suku “tama gempo” yang
berkata
“ kalau Yesus itu seperti tuan,saya bisa mencintainya”.
Kegiatan dikalangan orang muda
Sejak awal perhatian para pemimpin Bala Keselamatan di negara
manapun sangat besar, tahun 1928 diangkat seorang sekretaris orang muda
teritorial yang pertama di Indonesia.
Kepedulian para orang muda dimulai sejak bayi, masak kanak-kanak
di sekoah mingu hingga remaja dalam kelompok GPS.
Kegiatan orang muda yang dimulai dari Sekolah minggu , prajurit
muda,kadet korps dan kegiatan Gerakan Pembawa Suluh (GPS) merupakan kegiatan
tetap di setiap korps.
Pada awalnya setahun sekali diadakan hari orang muda , kemudian
menjadi hari rohani pemuda ditambah POR GPS dengan berbagai perlombaan yang
menarik simpati dan mintat orang muda.
Sejara K juga mencatat bahwa pada tahun 1932 Bala Keselamatan
pernah membentuk “kepanduan” salah satu cara untuk menarik minat orang muda
masuk korps.
Selain kepanduan pada tahun 1938 Gerakan pembawa suluh terbentuk
di korps 2 Bandung,dibawa pimpinan OP korps Ajudan& Ny.Frederiksen. Kegiatan
ini menyebar di korps-korps di pulau Jawa dan Sulawesi.