cursor blog

Sabtu, 13 Oktober 2018

DOA, BERDOA, PENDOA.

DOA, bagi seorang anak kecil adalah lipat tangan dan tutup mata, kemudian memanggil nama Tuhan Yesus untuk memberkati papa mama , kakak, om, tante dan nama teman-temannya yang terlintas ketika ia berdoa. Terkadang menggelikkan bagi pendengar seorang dewasa tapi ketahuilah bahwa semua yang disebutkannya seakan mereka sedang berada didepan matanya dan penuh dengan kesungguhan.

Berbeda dengan pengertian orang dewasa. Bagi mereka Doa mempunyai definisi tersendiri. Ada yang mengatakan bahwa Doa itu nafas hidup, komunikasi pribadi dengan Tuhan, suatu penyembahan, pendekatan pribadi dengan Tuhan, berbicara secara langsung dengan Tuhan dan mungkin anda dapat menambahkannya dengan pengertian yang dimiliki berdasar pada pengalaman Doa itu sendiri.

BERDOA, bagi seorang anak kecil mungkin gerakan pertama adalah sikap. Ia akan diam walau tidak bertahan lama, sangat singkat tapi tusuk itulah bagian dari penyembahannya kepada Tuhan. Waktu anak saya masih kecil kami meminta dia untuk berdoa sebelum makan, apa yang di ucapkannya ? "Tuhan Yesus, berkatilah piring, gelas, sendok, garpu, ikan, sayur, nasi. Amin."

Ketika ia menyebutnya kami tersenyum walau sedang berdoa karena memang tidak pernah terpikirkan untuk mendoakan peralatan makan. Tapi itulah anak apa yang dilihat itu yang diucapkan berbeda dengan orang dewasa apa yang dibayangkan itu dipikirkan dan direncanakan untuk di doakan.

Bagi orang dewasa acapkali kita mulai berdoa dengan kaliamat-kalimat hebat, tanda pemujaan kita kepada Allah membutuhkannya, bagaikan menulis sebuah pendahuluan pada karya tulis. Bila orang mendengarnya akan berucap "hebat doanya". Kemudian akan dilanjutkan dengan permohonan-permohonan yang panjang dan minta agar Tuhan mengabulkannya. Tapi sering kita lupa untuk menempatkan kalimat-kalimat hebat itu dalam sikap hidup keseharian dan iman kita. Sekarang mari kita lakukan dan lihat apa yang terjadi? Pasti menakjubkan.

PENDOA, Tentu yang dimaksud adalah orangnya. Seorang pendoa dapat disebut "pengantara" yang artinya dia selalu diminta untuk mendoakan permohonan-permohonan yang menyangkut pergumulan seseorang. Mereka memercayainya karena melihat teladan hidup dan ketekunannya serta integritas yang dimiliki si pendoa. Si pendoa selalu bertanggung jawab atas permohonan-permohonan tersebut  dengan menjaga kerahasiaanya dan hanya kepada Tuhan diberitahukannya. Seorang pendoa memang harus tekun, setia dan tulus dalam keyakinannya ketika doa-doanya dipanjatkan kepada Tuhan. Ia harus sungguh-sungguh menggumulinya seakan-akan ia itu juga yang menjadi bagiannya seperti Abraham ketika medoakan negeri sodom.

Seorang anak kecil belum dapat disebut pendoa karena ia masih labil, tapi ia adalah seorang yang bertanggung jawab dengan doa. Ketika orang tua dalam keadaan cemas dan takut, menghadapi tantangan atau sedih dan jelas ketika sakit maka tiba-tiba ia nyeletuk :"berdoa mama, berdoa papa" sang anak kecil telah bertindak sebagai 'pengingat'.

Suatu nada yang berisi keyakinan akan pengharapan bahwa dengan berdoa masalah terselesaikan, itulah keyakinan anak dan banyak kali itu terbukti.

Apa yang tergores di atas sangatlah sederhana, tapi marilah kita belajar bahwa Doa yang sungguh itu datang dari dalam hati tulus dan itu merupakan penyembahan kita kepada Bapa di sorga. Doa bukanlah serentetan definisi untuk dihafal dan diketahui tetapi adalah tindakan kesungguhan dari sikap hati.
Berdoa tidak sekedar membayangkan apa yang kita minta tetapi bagaimana kita menghargai apa yang sudah Tuhan berikan dan bagaimana sikap kita menyambutnya sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk hidup kita. 

Ingatlah bahwa seorang pendoa harus memiliki hati Yesus. Penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan jiwa sesama, berkomitmen untuk segala keadaan disegala waktu ( rela berkorban ), rela berdoa untuk orang lain ini tindakan yang luar biasa. Ketika bertemu dengan teman atau keluarga kita sering mengatakan :"kami ingat dalam doa" sesungguhnya ini bukan kalimat basabasi tetapi harus dilakukan sebab itu sebuah janji yang juga didengar oleh Tuhan ketika mengatakannya, moga kita tidak melupakan itu.

Ketika si pendoa berdoa, ia akan mengarahkan hati, jiwa dan pikirannya kepada Tuhan. Ia harus bersyukur karena boleh menjadi seorang pendoa yang dipercayai oleh sesama dan menjadi pribadi yang berkenan di hati Tuhan, luar biasa! Ia akan sungguh-sungguh dan dengan teliti berbicara kepada Tuhan, tidak ada unsur paksaan, ia seorang yang taat kepada firman Tuhan dan juga taat melakukannya, ingat bahwa doa seperti ini sungguh besar kuasanya ( Yakobus 5:16 ).

Percayalah akan kekuatan Tuhan yang menjawab doa-doa kita. Ada kuasa yang nyata. Ada kenyamanan pada saat pencobaan; kekuatan pada saat kelemahan; pengampunan ketika telah berdosa; penghiburan pada waktu kehilangan ; sukacita pada kesengsaraan;. Ketika seseorang mengahampiri Allah melalu penebusan yang disediakan oleh Kristus, ada akses yang segera kepadanya dan semua janji Allah menjadi sah baginya.

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan fimanku tinggal didalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" Yoh 15:7

PERCAYALAH PADA JANJI ITU DENGAN SEGENAP JIWAMU.



By : Lt. Kol. Margaretha Petrus
Sumber : Majalah Bala Keselamatan Edisi Bulan Maret 2015